RSS Feed

Monday 4 August 2014

Mungkin, Seperti Itulah Maksudnya

Dalam Filsafat Yunani dikenal empat buah kata untuk menerjemahkan kata “Cinta”, yaitu “Eros”, “Philia”, “Storge”, dan “Agape”.

“Eros” adalah cinta romantis yang juga menyiratkan keinginan untuk memiliki dan dimiliki.

“Philia” adalah cinta yang bukan berada dalam konteks romantis, melainkan cenderung kepada persahabatan. Tidak ada keinginan untuk saling memiliki, melainkan sudah tahu sama tahu bahwa saling bisa mengandalkan.

“Storge” merujuk kepada sebuah kasih sayang yang alami datang akibat hubungan darah.

Sedangkan “Agape” adalah cinta yang bersifat lebih rohaniah dan sederhana. Altruistik. Tidak mengharapkan apapun untuk dirinya sendiri. Hanya ingin memberi.

“Ambillah. Semuanya untukmu” sesederhana itu.

Mungkin seperti itulah yang dimaksud oleh Sapardi Djoko Damono dalam puisi yang digubahnya pada tahun 1989 berjudul "Aku Ingin". Kayu hanya diam saja saat dilalap api sehingga kayu itupun habis dan hangus. Demikian pula awan, saat hujan turun dan sedikit demi sedikit mengikisnya menjadi habis.
  
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
 

Kata cinta seperti apa yang tak sempat disampaikan oleh kayu dan awan itu ya ?

Iya, cinta yang tak harus diungkapkan dengan kata cinta, se-senyap api yang membakar kayu, se pedih hujan yang meniadakan awan, namun menyejukkan.

Jika tak ingin melihatnya terbakar, maka segeralah bawa apimu itu menjauh, hingga saat yang tepat dikala kemarau kau minta ia menghujanimu, ya hujan yang membuat apimu padam. namun menumbuhkan yang baru. tak ada yang terbakar, hanya awan yang bertranformasi menjadi pohon nan hijau.

Jika belum siap dengan komitmen, silahkan jauhi saja. perbaiki dan pantaskan diri dari segala aspek. baru mintalah ia menemani harimu.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails