Kita ini kaca,
Kita rapuh,
Kita retak,
Kita pecah . . .
Haruskah kita berserak sekarang ?
Haruskah kita memilih,
Untuk hanya mengingat ukiran itu,
Atau Mengukir dan menegakkannya kembali ?
Jangan rapuh,
Jangan retak,
Jangan pecah,
____________________
Puisi yang kutulis dan kudedikasikan untuk para pejuang islam, kita ini manusia yang serba lemah dalam berbagai hal, layaknya kaca kita ini rapuh mudah sekali retak dan pecah. Maka satulah, jangan rapuh, jangan retak, jangan pecah. Kuatlah dalam bingkai Khilafah.
Di sudut ruang pemikiranku
Palembang, 02 Agustus 2014
0 comments:
Post a Comment