Ia menghantarkan rintik kepada hujan, hujan yang akan menyuburkan pohon imaji, menumbuhkan tunas harapan yang kelak akan berbuah tawa.
Sunday 24 February 2013
Angin
Labels:
angin,
berbagi sajak puisi,
puisi,
puisi islam,
renungan,
sajak puisi
Saturday 23 February 2013
Mencandra segala Dimensi
Raba . . .
Elus . . .
Robek . . .
Patahkan . . .
Singkapkan . . .
Enyahkan . . .
Matikan . . .
Mencandra segala Dimensi
Friday 15 February 2013
Tak Menemani Ataupun Ditemani
Semua berjalan begitu cepat seperti fast forward
Lampu-lampu kendaraan malam berlalu dengan cahayanya yang mengekor, memanjang . . .
Tubuhku membayang dibawah lampu jalan, menjauhi sumber cahaya
Tiap-tiap cahaya yang bersinar diatas tiang-tiang pinggir jalan berpendar semakin lebar
Menginterpretasikan berbagai macam warna yang menggugah mata untuk men-candra segala
_______________________________
Mencandra segala warna dan rupa
Mencoba mengerti keinginan Sang Kuasa yang ia titipkan bersama gejala alam
Mengartikan semua kekosongan dan kebisuan
Menterjemahkan tiap cahaya yang mengembang dan mengerucut menyilaukan mata . . .
Satu hal yang kuterka
Betapa sepi malam ini
tak menemani ataupun ditemani
Monday 11 February 2013
Entah Kepada Apa
Aku ingin pergi ke pantai sekali lagi
Aku ingin berteriak sekencang dan sejadinya
Dan membiarkan angin membawa suaraku hingga keujung pulau
Aku ingin pergi ke puncak gunung sekali lagi
Berteriak sembari menikmati, mengagumi alam
Dan membiarkan angin gunung membumbungkan suaraku tinggi hingga entah
______________________________
Aku ingin berteriak sekencang dan sejadinya
Dan membiarkan angin membawa suaraku hingga keujung pulau
Aku ingin pergi ke puncak gunung sekali lagi
Berteriak sembari menikmati, mengagumi alam
Dan membiarkan angin gunung membumbungkan suaraku tinggi hingga entah
______________________________
Labels:
aku ingin pergi kepantai sekali lagi,
kosong,
puisi,
sajak,
tanpa judul
Friday 8 February 2013
Euphoria
Sekali lagi, aku tersadar . . .
Ini bukanlah cinta, hanya sekedar kekaguman dan euphoria sesaat
Karena aku tak kunjung bersedih melihatmu pergi
Meski tak bisa terlupa
________________________________
Euphorianya terasa sangat riuh, namun singkat
Sesingkat ombak yang menabrak bebatuan karang,
Hanya dalam tempo waktu kurang dari beberapa menit
Kemudian kembali tenang dan hanya menyisahkan butiran buih
Yang juga akan hilang entah kemana . . .
Palembang, 8 februari 2013
Menjelang shalat jum'at tiba-tiba aku teringat kamu
Labels:
euphoia sesaat,
euphoria,
kekaguman,
puisi,
puisi cinta,
sajak,
semu,
sesaat
Sunday 3 February 2013
Semoga Kembali Terang
Tak seputih biasanya saat kupandangi dahulu
Sekarang mulai memudar, agak kelam . . .
Binar cahaya sepertinya sudah mulai lelah mengesiapkan tiap mata
Kuharap kembali terang, berbinar . . .
Mataku rindu untuk kembali terkesiap
Sekarang mulai memudar, agak kelam . . .
Binar cahaya sepertinya sudah mulai lelah mengesiapkan tiap mata
Kuharap kembali terang, berbinar . . .
Mataku rindu untuk kembali terkesiap
Subscribe to:
Posts (Atom)