fermentasi dari tiap-tiap fragmentasi mozaik-mozaik syair kehidupan membusukkan tiap nurani, memabukkan cita dan rasa dengan semburat alkohol yang membentuk jelaga. hingga pada akhirnya kita hanya bisa membaca gejala dari jelaga . . .
______________________________________________
Tak terasa ribuan keping puzzle mozaik sudah terkumpul disini, namun aku masih tetap tak tahu harus kuapakan kepingan-kepingan syair hidup ini, haruskah kurangkai wajahmu dengan kepingan itu ? nah . . . aku tak tahu, bertemu pun aku tak mampu hanya ada sekadar rindu. Namun juga aku lupa rupa wajahmu . . .
- Karena telah melupakanmu -
0 comments:
Post a Comment